Laman

Sabtu, 25 Juni 2011

Awas! Jangan Sembarang Memilih Lotion...

Salah satu cara untuk membuat kulit halus dan lembut adalah dengan menggunakan body lotion bagi para wanita. Namun tidak semua jenis body lotion baik untuk kulit kita.

Seorang dokter spesialis kulit, dr Cut Handika Riani, SpKK mengungkapkan, kandungan dalam body lotion juga harus diperhatikan. Ia menyarankan agar menggunakan body lotion yang mengandung aloe vera, karena berfungsi melembabkan.

Sementara itu Mesty Ariotedjo, brand ambassador Nivea menambahkan, sebaiknya memilih body lotion sesuai dengan jenis kulit. "Antara lotion dengan cream itu kandungannya beda. Jadi kita harus tahu kulit kita cocoknya pakai lotion atau pakai cream. Hal ini bisa dikonsultasikan kepada dokter kulit," ujar Mesty pada Kompas Female, saat pemilihan Brand Ambassador Nivea di XXI Club Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (31/5/2011) lalu.

Untuk perawatan rutin bagi kulit tubuh, Mesty mengatakan dirinya selalu melakukan pijat dengan scrub seminggu sekali. Ia juga selalu mandi dengan air hangat untuk membuka pori-pori sehingga sel kulit mati mudah untuk keluar dan dibersihkan. "Setelah itu saya akhiri dengan air dingin untuk menutup kembali pori-pori yang sudah terbuka," ungkapnya.

Untuk menghindari timbulnya jerawat, dr Riani menyarankan untuk membersihkan wajah dua kali sehari. "Memilih untuk menggunakan facial foam atau cairan pembersih juga harus diperhatikan. Ada kulit yang tetap berjerawat meski rajin cuci muka, ternyata penyebabnya ada pada kandungan facial foam yang tidak cocok dengan kulit wajah," jelasnya.

Untuk kasus-kasus penyakit kulit yang parah, seperti alergi atau terbakar, dr Riani tidak menyarankan menggunakan produk-produk perawatan kulit yang dijual bebas di supermarket. Sebab kandungan pada produk-produk perawatan kulit hanya cocok untuk perawatan kulit sehari-hari. Bila kulit sedang meradang karena alergi atau terbakar, hindari produk perawatan kulit yang biasa dipakai. Sebagai gantinya, gunakan produk dengan resep dokter yang berfungsi mengobati.


sumber :

http://id.berita.yahoo.com/awas-jangan-sembarang-memilih-lotion.

Kamis, 02 Juni 2011

Ini Dia Manfaat Lain ASI: Mencegah Perilaku Buruk Anak Di Kemudian Hari




REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Hanya empat bulan menyusui dapat mengurangi risiko anak-anak menjadi bersikap buruk hampir sepertiganya, kata hasil penelitian.

Penelitian yang sama menemukan, 16 persen anak-anak yang dibesarkan dengan susu formula dalam empat bulan pertama kehidupannya memiliki masalah termasuk kecemasan, berbohong, mencuri, dan hiperaktif - lebih dari dua kali lipat mereka yang mendapatkan ASI untuk kurun yang sama.

Ketika pengaruh lainnya diperhitungkan, seperti latar belakang sosial dan ekonomi, pengurangan risiko masalah perilaku pada usia lima tahun disebabkan oleh menyusui 30 persen, menurut penelitian Universitas Oxford.

Studi yang dilakukan terhadap 9.500 ibu dan bayi ini dipimpin oleh Dr Maria Quigley, dari The National Perinatal Epidemiology Unit di Oxford University. Quigley mengatakan kemungkinan alasan untuk temuan termasuk interaksi antara ibu dan anak karena kontak fisik dekat dari usia dini.

Dalam studi itu, bayi yang diteliti yang mendapatkan sedikitnya empat bulan ASI. Orang tua diminta untuk mengisi kuesioner yang dirancang untuk menilai perilaku anak-anak mereka pada usia lima tahun.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 16 persen anak-anak dengan susu formula dan 6 persen anak-anak disusui diberi skor abnormal, yang menunjukkan masalah perilaku.

Quigley berkata, "Kami menemukan bahwa anak-anak yang diberi ASI selama minimal empat bulan kurang cenderung memiliki masalah perilaku pada usia lima tahun. Namun demikian, pengamatan yang mungkin belum akibat langsung dari menyusui - itu bisa saja ke sejumlah faktor," katanya.

Ibu baru disarankan untuk menyusui selama enam bulan pertama untuk melindungi bayi mereka dari kembung perut, infeksi dada, asma, eksim, dan alergi. Inggris merupakan negara dengan tingkat menyusui terendah di Eropa, dengan hampir satu dari tiga ibu-ibu baru tidak pernah mencoba memberikan ASI pada bayinya.